Jumat, 18 Februari 2011

Pemilu Kada Lembata, Paket Petani Gugur

Kamis, 17 Februari 2011 | 21:44 WIB
LEWOLEBA, POS KUPANG.Com-- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lembata, sudah mendalami dan memeriksa semua berkas pencalonan 11 paket yang mendaftar ikut bertarung dalam  pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pemilu Kada) Lembata 2011. Hasilnya, Paket Petani (Petrus Tawa Langoday-Akhmad Bumi), dinyatakan gugur.

Ketua KPUD Lembata, Wilhelmus Panda Mana Apa, S.Ip, mengatakan hal itu saat ditemui FloresStar di ruang kerjanya, Rabu (16/2/2011).

Wilhelmus menjelaskan, Paket Petani dinyatakan gugur karena tidak memenuhi ambang batas 15 persen akumulasi suara sah hasil Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2009 lalu.

"Khusus untuk format B, B-1 dan B-2, kami tidak bisa memberikan ruang untuk perbaikan dukungan partai politik dan gabungan partai politik. Itu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi  sebelum mendaftar, sebagaimana dengan paket perseorangan yang harus memenuhi jumlah dukungan minimal 6,5 persen sebelum diserahkan untuk diverifikasi. Paket Petani, kami  diskualifikasi karena Sekretaris Partai Bulan Bintang (PBB) yang masuk dalam koalisi tersebut tidak menandatangani berita acara koalisi sehingga suara dari PBB sebanyak 1.215, tidak dapat dimasukan dalam jumlah suara dukungan tersebut," jelas Mana Apa.

Ia mengatakan, Paket Petani dinyatakan gugur karena setelah dikurangi jumlah suara dari PBB, akumulasi suara sah yang tergabung dalam koalisi pendukung Paket Petani hanya berjumlah 7.256 suara sah. Padahal, ambang batas 15 persen untuk dapat mengajukan bakal pasangan calon dengan sistem akumulasi suara sah harus 8.318 suara sah.

Atas keputusan KPUD Lembata mendiskualifikasi paket Petani, sempat terjadi  protes dan ancaman kepada Ketua KPUD Lembata, Wilhelmus Panda Mana Apa. Namun ia  tetap pada pendiriannya, untuk menyatakan bahwa format B, B-1, dan B-2., mengenai berkas dukungan untuk pengajuan bakal pasangan calon tidak dapat diubah lagi setelah diterima KPUD Lembata sehingga tidak ada lagi ruang untuk itu.

"Kalau mereka (Paket Petani), protes bahwa KPUD Lembata sudah menyatakan berkas dukungan itu lengkap pada saat pendaftaran tadi malam (Selasa, 15/2/2011), sesungguhnya itu salah. Karena selalu saya tegaskan kepada semua bakal pasangan calon, bahwa kami akan dalami lagi. Kalau ditemukan ada
kesalahan yang mengganggu dan tidak bisa diperbaiki, kami akan diskualifikasi. Jadi, saya pikir selagi kami masih ada dalam jalur regulasi yang ada, kami tidak takut, walau harus berhadapan dengan ancaman," tegas Mana Apa.

Mana Apa juga menegaskan, proses Pemilu Kada Lembata 2011 harus bersih dari semua jenis intervensi pihak manapun yang mencoba menodai proses demokrasi yang ada.

Karena itu, tegas Mana Apa, KPUD Lembata akan tetap konsisten dengan filosofi awal, yakni melayani lebih sungguh dan mengatasi masalah tanpa masalah.
Ia mengingatkan semua pihak yang terlibat di dalam proses Pemilu Kada Lembata, harus menggunakan referensi aturan sebagai kekuatan dasar dalam melangkah, dan bukan referensi pemahaman pribadi dan perorangan.

"Aturan harus jadi panglima dalam proses ini. Kami sebagai  penyelenggara, tidak akan mengubah satu pun pilihan rakyat untuk kepentingan paket manapun. Kami hanya berkewajiban untuk melaksanakan seluruh proses Pemilu Kada ini dengan baik dan benar. Kami tidak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah," tegas Mana Apa, menanggapi isu yang berkembang bahwa KPUD Lembata sudah memiliki jago dan calon pemenang. (bb)