Hari ini, Kamis, 17 Januari 2008, merupakan hari teramat penting bagi saya. Karena hari ini saya bersama tiga rekan, Elias Making, Luis Ladjar dan Hanny Candra bertemu seorang pelaku dalam pembuatan Statemen 7 Maret 1954, yang jadi tonggak sejarah perjuangan otonomi Lembata. Namanya, Leo Boli Lajar, 78 tahun, tinggal di Kalikasa, Kecamatan Atadei, Lembata. , yang memimpin rapat penyusunan "statemen 7 Maret" bukanlah Gute Betekeneng sebagaimana ditulis berbagai pihak sebelumnya, tetapi Yan Kiapoli. Cerita lengkapkan akan disajikan setelah ini. Banyak fakta yang dibeberkan seputar perjuangan otonomi yang berbeda jauh dari apa yang didokumentasikan oleh Pemerintahan Lembata saat ini. Kami bertekad untuk terus memburu para saksi sejarah untuk meluruskan sejarah perjuangan rakyat .
Sejarah yang bengkok, akan melahirkan generasi yang bengkok. Karena itulah, sebagai generasi pembaharu, sudah bulat tekad kami untuk meluruskan fakta sejarah Lembata agar tidak lahir generasi bengkok. Nantikan naskah lengkapnya.
1 komentar:
hai gue putra lembata gue cuma berharap kepada kalian untuk dapat lebih giat lagi untuk mempromosikan lembatan sebagai tempa2 witasa. bukan cama bali aja
tengks
Posting Komentar