Sabtu, 19 April 2008

BOROK "DUKUN" DAK 2007 LEMBATA TERKUAK

LEWOLEBA--Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali kelak jatuh jua. Pepatah klasik itu tampaknya cocok untuk melukiskan ulah oknum pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lembata, yang disebut-sebut sebagai Dukun Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2007. Bagaimana tidak? Di hadapan Pansus DAK 2007 DPRD Lembata, sejumlah Kepala Sekolah penerima DAK 2007 mengakui ulah sang Dukun.
Para Kepala Sekolah itu menjelaskan bahwa mereka diintervensi oleh Mikael Bala, sang Dukun DAK, untuk membatalkan kontrak kerjasama dengan rekanan CV Kupang Indah dan membuat kontrak kerjasama baru dengan rekanan yang lain. Mereka bahkan mengaku diancam tidak akan dapat bantuan lagi, jika coba-coba membangkang terhadap perintahnya. Uniknya, sang Dukun yang menyiapkan dokumen kontrak. Padahal, rekanan yang direkomendasikan itu sama sekali tak pernah menunjukkan batang hidungnya di sekolah.
Kalangan DPRD Lembata bertekad untuk menyingkap mafia proyek di lingkup Dinas Dikbud Lembata tersebut. Disinyalir, sang Dukun punya andil besar dalam praktek berbau KKN tersebut.
Yang menarik, sang Dukun tengah membangun rumah megah di kawasan Pada, Kecamatan Nubatukan. Dia juga dikabarkan membeli sebuah rumah dengan pekarangan yang cukup. Sejumlah pejabat di Lembata memang terheran-heran melihat rejeki yang diperoleh sang Dukun. Adakah sangkut pautnya dengan proyek DAK 2007? Tidak ada yang tahu persis. Namun diperkirakan dari gajinya sebagai pegawai negeri sipil eselon III, kecil kemungkinan untuk memiliki harta demikian banyak. Apalagi, saat yang hampir bersamaan, sang Dukun membeli sebuah mobil yang tergolong mewah di Pulau Lembata.
Upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari sang Dukun, sampai saat ini belum berhasil. Dikabarkan, Mikael Bala sedang melakukan perjalanan dinas keluar daerah. (eli/fre)

Tidak ada komentar: