Kamis, 08 Mei 2008

Seorang PNS di Larantuka Tertular HIV

Larantuka- Seorang pegawai negeri sipil di lingkup Pemerintahan Kabupaten Flores Timur yang tidak disebutkan identitasnya, sejak Maret 2008 lalu ketahuan mengidah HIV, setelah dicek darahnya sebelum melakukan donor darah.
“Tapi yang bersangkutan tidak mau di konseling ketika diminta datang ke klinik VCT RSUD Larantuka,” kata Yos Kia Waton, pengelola program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Flores Timur, Rabu (8/5) mengutip informasi yang diperolehnya dari Kepala Unit Gawat Darurat RSUD Larantuka.
PNS tersebut melengkapi jumlah 3 kasus HIV-Aids yang ditemukan di Larantuka selama bulan Maret 2008. Sementara total kasus HIV-Aids di Flores Timur sejak tahun 2002 sebanyak 17 kasus. Dimana 9 kasus diantaranya ditemukan sebelum tahun 2007. Kia Waton menambahkan, 7 kasus HIV-Aids lainnya dengan penderita berasal dari Flores Timur juga pernah diterekam di Maumere.
Secara terpisah, Ketua KPA Flores Timur yang juga Wakil Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan penularan virus yang mematikan itu melalui pola hidup sehat.
KPA Flores Timur menurutnya saat ini sedang dan terus berupaya menyampaikan informasi ke masyarakat melalui sosialisasi ke desa-desa, melalui para tokoh masyarakat, tokoh agama, serta para pelajar. Melalui sosialisasi ini diharapkan, akan timbul kesadaran di masyarakat untuk tidak melalui praktik seks bebas. “Karena selain menyalahi kaidah-kaidah agama, tetapi juga sangat berisiko tertular virus pembawa Aids.”
Wabup Yosni Herin lebih lanjut mengatakan bahwa pengidap HIV yang pertama kali ditemukan di Flores Timur pada tahun 1997 lalu saat ini diketahui masih hidup. “Dia bahkan kini bersedia menjadi juru kampanye melawan Aids.”
Yos Kia Waton menambahkan, KPA saat ini masih mengalami kesulitan untuk mengajak setiap orang untuk memeriksakan diri dan sekaligus melakukan konseling bila sudah ketahuan tertular. “Kita tidak bisa berbuat apa-apa karena konseling ini sifatnya tidak dipaksakan.” (ntt online/ Laporan Peren Lamanepa)

Tidak ada komentar: