Minggu, 19 Desember 2010

Teratai Raksasa di Pota Tidak Terawat

FLORESSTAR/KANIS LINA BANA
Hamparan lahan bunga teratai di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur. Gambar diambil hari Senin (13/12/2010)
Kamis, 16 Desember 2010 | 22:16 WIB
RUTENG, POS KUPANG.Com -- Teratai 'raksasa' pada lahan seluas empat  hektare di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur tidak terawat. Padahal, teratai istimewa yang  hanya ada di India dan Pota itu menjadi daya tarik tersendiri. Buktinya banyak wisatawan mancanegara datang melihat  keistimewaan bunga tersebut.

Sekretaris Camat Sambi Rampas, Sarjudin Manjakari, yang ditemui wartawan di Pota, menjelaskan, teratai 'raksasa' berkembang secara alamiah. Teratai di lahan sawah milik orang tuanya itu sudah berkembang selama puluhan tahun. Teratai itu memiliki keistimewaan karena tumbuh dan bekembang biak secara berbeda pula.

Dia mengatakan, jika teratai di tempat lain tumbuh hanya di atas air, teratai 'raksasa' di Pota tumbuh menyerupai pohon talas yang beras. "Turis asing sering  datang ke sini, mereka katakan teratai yang ada di Pota seperti yang ada di India.  Jadi, di dunia teratai jenis itu hanya ada di Pota dan India. Mereka (turis asing) pesan supaya dijaga baik," ujarnya.

Sarjudin menjelaskan, pohon teratai ada buah  yang bisa dimakan. Buahnya berupa kacang dan dimakan. Jika usia buah sudah matang bisa menjadi obat sakit perut.
Sarjudin menceritakan, pada masa Bupati Manggarai, Drs. Anthony Bagul Dagur, M.Si pernah ada kebijakan pagar di sekitar tempat masuk lokasi bunga teratai. Tujuanya, agar setiap pengunjung yang datang ke lokasi itu pungut retrebusi. Namun belakangan ini belum ada perhatian  yang lebih serius. Teratai yang ada berkembang secara alamiah saja. "Lahan teratai raksasa itu masih milik pribadi. Belum serahkan kepada pemerintah," katanya.

Dikatakannya, beberapa waktu lalu dinas pariwisata pernah mendata potensi pariwisata di wilayah Pota termasuk teratai raksasa yang oleh masyarakat setempat disebut Tonjong.

Salah seorang warga setempat, Warkah Jaludin, meminta supaya pemerintah daerah bisa memberi perhatian terhadap kekayaan  tersebut.  Sebab, aset yang ada itu dapat memberi kontribusi bagi daerah dan warga setempat. "Bunga teratai ada warnah hijau, merah jambu dan putih. Bunganya  cantik," katanya. (lyn)

Tidak ada komentar: